Teknik Sinematografi Film Pendek Untuk Promosi
Pelatihan ini menggunakan moda Webinar. Okupasi Pelatihan Desain Grafis Dan Multimedia. Rujukan Okupasi Indonesian’s Occupational Task and Skills (IndoTaSK) 2020
Gambaran Pelatihan
Berdasarkan Indonesia’s Occupational Tasks and Skills (IndoTaSK) 2020 tentang Desain grafis dan multimedia . Bahwa program pelatihan “Teknik Sinematografi Film Pendek Untuk Promosi” peserta akan diajarkan materi yang dibutuhkan untuk membuat film pendek dengan teknik sinematografi, pengambilan gambar, dan ide kreatif dalam membuat video sesuai dengan kaidah video sinematografi.
Kompetensi yang dilatih
Melalui pelatihan ini peserta akan diberikan bekal terkait dengan pengimplementasian pergerakan kamera, manyusun ide kreatif, skenario, mengatur tata cahaya, teknik chromokey dan export hasil editing sesuai dengan format yang diperlukan.
Urutan Pembelajaran
- Sesi 1 : Menyusun Komposisi dalam Pengoperasian Kamera
- Sesi 2 : Melaksanakan Rencana Kerja Kamera
- Sesi 3 : Menggunakan Slate pada saat Syuting
- Sesi 4 : Menyimpan data file digital Syuting
- Sesi 5 : Mendistribusikan Data File Digital
Situasi Ideal :
Menurut SKKNI Tata Kamera Film Nomor 27 Tahun 2019 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dibidang tata kamera. Seorang sinematigrafi harus menguasai tenik dasar sinematografi, serta dapat menyusun komposisi dalam pengoperasian kamera melaksanakan rencana kerja kamera, menggunakan slate pada saat syuting, mendistribusikan data file digital dengan benar untuk membuat film pendek sebagai kebutuhan media promosi.
Situasi Faktual :
Berdasarkan artikel https://studioantelope.com/7-kesalahan-sinematografer-pemula-yang-paling-sering-ditemui/ Menjadi sinematografer merupakan sebuah keahlian khusus yang membutuhkan sentuhan kreatif dalam sebuah cerita. Sehingga hal ini menjadi tuntutan pokok seorang sinematografer mampu menyeimbangkan kreatifitas dan juga kemampuan teknis. Dengan berkembangnya teknologi sekarang ini perlu penyesuaian secara teknis dan kemampuan untuk menyesuaikan keadaan lingkungan serta peralatan. Kebanyakan sinematografer merasa mampu tanpa mengupgrade kemampuan serta mengupgrade peralatan, sehingga akan jauh tertinggal dengan yang telah uptodate secara skill dan peralatan